Tuesday, May 26, 2015

Masjid Al-Fathonah, Rumah Sakit PELNI, Petamburan, Jakarta Barat

Kesehatan merupakan salah satu anugerah ALLAH SWT yang terbesar yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Itulah kenapa guru-guru dan ulama-ulama kita dalam setiap awal ceramah dan khutbahnya selalu mengajak umat untuk mensyukuri nikmat sehat ini setelah nikmat Iman dan nikmat Islam. Salah satu cara mensyukuri nikmat secara keseluruhan adalah dengan beribadah kepada ALLAH SWT, dan salah satu cara lain mensyukuri nikmat sehat adalah dengan menjenguk orang sakit atau minimal melihat keadaan orang-orang yang sedang sakit agar kita mengetahui betapa berharganya nikmat sehat ini.

Nah, shalat berjama'ah di sebuah masjid yang berada di dalam komplek rumah sakit akan menggabungkan keduanya. Dengan shalat berjama'ah di masjid berarti kita mensyukuri nikmat dari ALLAH SWT seluruhnya. Dan dengan berada di lingkungan rumah sakit, dimana kemungkinan besar kita akan melihat orang yang sedang sakit dengan berbagai macam ragamnya, insyaALLAH memudahkan kita untuk lebih mensyukuri nikmat sehat utamanya.

Bagi sahabat mushalli yang melakukan perjalanan baik dengan sepeda motor, mobil, maupun Mikrolet (M. 09, M. 09A, dan M. 11) dari arah Palmerah, Slipi, dan sekitarnya menuju ke Pasar Tanah Abang atau daerah Petamburan dan sebaliknya, selain lewat Jl. Pejompongan dan Jl. KH. Mas Mansyur, tentunya akan melintasi Jl. Aipda KS. Tubun.






Jl. Aipda KS. Tubun atau biasa disebut hanya Jl. KS. Tubun ini adalah jalan yang menghubungkan antara daerah Slipi di wilayah Jakarta Barat dengan Tanah Abang yang berada di wilayah Jakarta Pusat. Jalan ini membentang sepanjang kurang lebih 2 km, dan Rumah Sakit Pelni berada di pertengahan jalan ini, atau sekitar 1 km, baik dari arah Slipi maupun dari arah Tanah Abang. Di dalam komplek RS. Pelni ini ada sebuah masjid yang bernama Masjid Al-Fathonah. Posisinya ada di pojokan sebelah kanan parkiran mobil. Sejajar dengan masjid ini sebelumnya adalah Food Court CFC, CafeBon Francis, Bank Mandiri, dan Bank BRI.







Sekedar info tambahan, persis di seberang RS. Pelni ada juga sebuah masjid yaitu Masjid Jami' Al-Islam. InsyaALLAH pada lain kesempatan kita akan ulas masjid ini.

Di selasar depan Masjid Al-Fathonah ini ada tempat penitipan tas, sepatu, dan sandal. Demi ketenangan dan kekhusyukan dalam shalat, tidak ada salahnya kita titipkan barang-barang kita di penitipan ini. Untuk tas bisa juga kita bawa ke dalam area shalat karena di depan shaf pertama masih ada space yang cukup luas untuk meletakkan barang-barang bawaan kita.



Tempat wudhu dan toilet berada di sisi belakang (sayap kanan kalau menghadap ke barat / arah kiblat). Kebersihan keduanya sangat baik. Tempat wudhu dan toilet laki-laki dan wanita bersebelahan, dan bagusnya, untuk wanita, tempat wudhu bersama toiletnya tertutup.






Area shalat dibagi menjadi 2 bagian. Untuk laki-laki di bagian depan dan wanita di bagian belakang. Pemisahnya adalah sekat semi permanen yang cukup tinggi. Pintu masuknya pun terpisah. Untuk laki-laki bisa masuk dari pintu di sayap kanan atau kiri masjid, sedangkan pintu masuk wanita dari belakang. 4 unit AC masing-masing dua unit di depan dan belakang, membuat kita lebih mudah untuk khusyuk dalam shalat. Dekat mic adzan juga ada countdown waktu iqomah, yang memudahkan jama'ah untuk mengukur waktu apabila ingin mendirikan shalat sunnah tahiyyatul masjid maupun qobliyah.






Selesai shalat, imam rawatib akan mengajak jama'ah untuk membaca Surt Al Fatihah sebagai bagian dari do'a untuk kesembuhan keluarga maupun pasien lainnya yang sedang sakit maupun dirawat di Rumah Sakit Pelni ini. Memang benar, berapa banyak saudara-saudara kita yang sedang dirundung sakit dan merindukan untuk bisa shalat berjama'ah di masjid. Untuk itulah, ketika nikmat sehat masih dikandung badan, walaupun dalam perjalanan, walaupun panas terik, walaupun dikejar-kejar target, mari kita dirikan shalat berjama'ah di masjid.

Demikian ulasan Shalat Di Mana? kali ini, semoga ALLAH SWT selalu melimpahkan nikmat sehat dan tentunya nikmat Iman dan nikmat Islam kepada kita dan keluarga.

Sunday, May 24, 2015

Masjid Nurul Falah, Komplek PLTD Senayan, Jl. Asia-Afrika, Gelora, Jakarta

Sahabat mushalli, kesibukan keseharian kita mencari nafkah adalah juga sebuah bentuk ibadah kita kepada ALLAH SWT, kalau memang kita meniatkannya untuk itu.

Bekerja di kantor
(sumber : nutrisijiwa.com)

Olahraga juga adalah perbuatan/pekerjaan yang baik. Tujuan utama olahraga yang kita ketahui adalah prestasi atau minimal agar badan sehat dan kuat. Sayangnya, banyak orang yang berhenti hanya sampai di situ. Setelah badan sehat dan kuat lalu apa? OK, tambah semangat kerja, semangat belajar, dan semacamnya. Tapi ada yang lebih tinggi dari itu semua,  yang bisa jadi tidak banyak orang yang menyadarinya. Yaitu agar badan yang sehat dan kuat menambah semangat untuk melaksanakan ibadah.


Berolahraga di Gelora Bung Karno, Senayan
(sumber: skynawa.wordpress.com)

Jogging dan bersepeda di Gelora Bung Karno, Senayan
(sumber : Bisnis.com)

Kedua aktifitas tersebut ternyata berkaitan erat dengan ibadah. Yang satu sebagai bentuk ibadah apabila diniatkan sebagai ibadah (tentunya setelah ibadah mahdhoh didirikan) dan yang satunya lagi sebagai support untuk menambah semangat dan kekuatan dalam beribadah.

Nah, bagi sahabat yang bekerja maupun melakukan aktifitas olahraga di sekitaran Senayan (Gelora Bung Karno, Istora) dan sekitarnya, atau sekedar melintasi Jl. Asia-Afrika, ada kabar gembira bahwasannya ternyata di daerah sini ada sebuah masjid yang aman dan nyaman untuk kita beristirahat. Beristirahat melepas lelah maupun istirahat dengan shalat.

Aktifitas belanja di Plaza Senayan
(sumber : skyscrapercity.com)

Pusat kegiatan bekerja dan olahraga di kawasan Senayan
(sumber : wikipedia.org)


Sebenarnya ada beberapa masjid di sekitaran Jl. Asia-Afrika, dan kali ini, insyaALLAH Shalat Di Mana? akan membahas salah satunya.

Masjid Nurul Falah namanya. Kalau dari arah Stasiun Palmerah setelah stasiun masuk ke kiri, Jl. Gelora, terus sampai melewati Hotel Mulia, kemudian ambil puter balik persis pas pintu gerbang Gelora Bung Karno (GBK). Sedangkan dari arah Plaza Senayan sebelah kiri jalan sebelum Hotel Mulia, atau persis sebelum Gedung Bulutangkis / Bola Volley Senayan.  Lokasinya agak masuk ke dalam. Ada tanda pada mulut jalan, yaitu plang bertuliskan : PT. Indonesia Power, Unit Bisnis Pembangkitan Priok, Sub Unit PLTD Senayan. Masjid ini memang dibangun dan dikelola oleh PLN / PT. Indonesia Power sebagai pengelola PLTD Senayan yang menjadi unit standby penyuplai listrik ke komplek Gedung DPR/MPR.

Memang agak ke dalam, tapi mencari masjid di pinggir jalan di tengah kota...? Hmmm kelihatannya kita bisa hitung dengan jari. Bisa jadi malah habis waktu kita tenggelam dalam kemacetan. Apalagi dengan kendaraan pribadi, jarak sekitar 80 meter dari jalan raya bukanlah jarak yang jauh bukan..?

Peta Masjid Nurul Falah. Dari arah Palmerah


Bisa lewat Jl. Patal Senayan

Masjid Nurul Falah, masuk ke kiri sebelum Hotel Mulia
(foto : google street view)

Jalan masuk ada tanda berupa plang PT. Indonesia Power
(foto : google street view)

Masuk ke dalam sekitar 80 meter
(sumber : google street view)


Untuk sahabat mushalli yang mengendarai mobil, bisa memarkir mobilnya di samping masjid, atau kalau mau lebih aman dapat memarkir kendaraannya di dalam parkiran PLTD Senayan dengan meminta izin pihak security. Kalau kita sampaikan bahwa kita numpang parkir untuk shalat, insyaALLAH mereka akan menerima dengan senang hati.

Area Masjid Nurul Falah, Komp. PLTD Senayan


Parkir mobil di samping masjid


Area parkir mobil di samping masjid. InsyaALLAH tetap aman


Pintu masuk ke area masjid


Komplek perumahan PLN


Tampak dari jalan masuk, Komp. PLTD Senayan untuk parkir mobil
(sumber : google street view)

Untuk motor, bisa langsung parkir di parkiran masjid.




Tempat wudhu dan toilet berada di sayap belakang. Kalau kita menghadap ke barat (searah dengan arah kiblat), tempat wudhu dan toilet pria ada di sayap kiri belakang, sedangkan untuk wanita di sayap kanan belakang. Kondisi tempat wudhu dan toilet cukup bagus dan bersih. Air juga mengalir dengan derasnya.






Di sisi kiri dan belakang masjid ada selasar yang luas yang sangat nyaman untuk beristirahat sejenak. Pada waktu-waktu adzan biasanya ada beberapa pedagang makanan keliling, seperti siomay, gorengan, toge goreng dan lainnya, yang juga mampir untuk shalat, jadi selesai shalat kita bisa jajan sambil bersantai di selasar. Atau sepanjang jalan dari mulai masuk dari Jl. Asia Afrika sampai jembatan sebelum masjid, berjejer warung2 makan yang bervariasi.


Warung makanan dan jajanan sepanjang jalan masuk ke masjid
(sumber : google street view)


Area shalat cukup luas dan bersih. Area shalat wanita di sisi belakang yang dipisahkan dengan sekat semi permanen.



Pada akhirnya, ragam aktifitas kita akan membuat kita lelah. Untuk itu yuks kita beristirahat, beristirahat dengan shalat...

Sunday, May 17, 2015

Masjid Al Wustho, Pondok Bambu, Jakarta Timur

Sahabat Mushalli yang pulang ke arah Kranji, Jatiwaringin, Pondok Kopi, dan Bekasi, terutama yang mengendarai sepeda motor atau angkutan umum, kemungkinan besar tahu yang namanya Pangkalan Jati. Pengguna mobil yang tidak lewat tol untuk ke arah-arah tersebut atau yang juga menuju ke arah Raden Inten, Curug, Pondok Gede dan sekitarnya via Kalimalang juga tentunya tahu Pangkalan Jati. Ya, Pangkalan Jati ini adalah sebuah daerah yang dikenal dengan perempatannya yang agak unik. Terletak di pinggiran Kalimalang, perempatan ini tidak berbentuk palang yang berpotongan secara simetris, tapi agak miring sedikit/diagonal. Jalan Pahlawan Revolusi dari arah Klender menuju Jl. Jatiwaringin Raya memotong Jl. Raya Kalimalang secara diagonal.

Nah, di sekitaran Pangkalan Jati ini atau di belakang Kalimalang Square atau lebih tepatnya lagi di Jl. Masjid Al Wustho (masuk dari Jl. Pahlawan Revolusi persis sebelum sampai perempatan Pangkalan Jati), ada sebuah masjid besar, yaitu Masjid Jami' Al Wustho.




Masjid ini berdiri cukup megah. Dengan bangunan 3 lantai membuat masjid ini mampu menampung banyak jama'ah. Saat ini sepertinya masjid sedang dalam tahap akhir pembangunan/renovasi.


Masjid ini juga punya parkiran yang cukup luas baik untuk motor maupun mobil. Sayangnya, pada saat waktu shalat, pintu gerbang tidak dibuka penuh, entah sengaja karena masjid masih tahap pembangunan atau banyaknya mobil yang sekedar numpang parkir di masjid tapi si pemilik entah kemana, atau karena sebab lain. Hal tersebut menyebabkan beberapa jama'ah memarkir mobilnya di pinggir jalan depan masjid yang cukup mengganggu karena Jl. Masjid Al Wustho yang tidak terlalu lebar. Semoga saja, tidak dibukanya pintu gerbang semata karena pembangunan masjid yang belum selesai, sehingga apabila telah rampung, pintu gerbang bisa dibuka agar mobil dapat masuk dan parkir di sana. Parkiran motor ada di sisi dalam.






Ruang shalat, toilet, dan tempat wudhu terletak di lantai 2. Di lantai 1 ada rak untuk menaruh sepatu/sandal dan juga selasar untuk melepas lelah atau sekedar bercengkerama dengan teman atau keluarga sambil menunggu datangnya waktu shalat.




Naik ke lantai 2, toilet dan tempat wudhu ada di sayap kanan. Keduanya dalam kondisi yang sangat bersih. Air-pun mengalir cukup deras dan menyegarkan. Kebersihan dan kesegaran airnya membuat kita serasa bukan berada di kota Jakarta.
Selesai wudhu, persis ketika masuk ruang shalat, ada lemari tempat sarung dan mukena yang disediakan oleh pengurus masjid. Kita boleh menggunakannya untuk keperluan shalat, dan yang perlu diingat adalah mengembalikannya dalam keadaan rapi kembali.





Tempat shalat wanita ada di lantai 3. Hanya saja, beberapa jama'ah wanita terkadang merasa repot kalau harus naik ke lantai 3, sehingga memilih untuk shalat di lantai 2 sisi belakang kanan.





Posisi area shalat yang di atas dengan sistem ventilasi yang sangat baik membuat hawa di dalam masjid sangat sejuk, insyaALLAH memudahkan untuk shalat dengan khusyuk bersama jama'ah lainnya. Selesai shalat, badan menjadi segar kembali untuk melanjutkan berbagai macam aktifitas.






Sekian Shalat Di Mana? kali ini, semoga memberikan manfaat.