Friday, July 10, 2015

I'tikaf Di Mana? - Bagian 2 : Masjid yang Menyelenggarakan Acara I'tikaf Bersama



Baik, di Bagian ke-2 ini kami akan coba informasikan beberapa masjid yang menyelenggarakan acara Gema I'tikaf 1436 H atau I'tikaf Bersama 1436 H, berdasarkan pengalaman kami dan rangkuman pengalaman sahabat-sahabat lain yang beredar di dunia maya.

Sebelumnya mohon maaf, karena satu dan lain hal, kami baru sempat upload Bagian ke-2 ini sekarang. Semoga masih bermanfa'at.

Langsung saja, berikut daftar masjid-masjid besar, utamanya yang berada di Jakarta, yang secara umum menyelenggarakan kegiatan I'tikaf Bersama :

1. Masjid At Tin, Taman Mini, Jakarta Timur

Masjid ini terletak sebelum Pintu Masuk Utama Taman Mini Indonesia Indah.

Posisinya di pinggir jalan setelah Padepokan Silat Taman Mini, atau sekitar 300 meter dari perempatan Pinang Ranti (Tamini Square).


Masjid ini sangat luas dan nyaman. Tempat wudhu dan toilet juga sangat banyak dan bersih, walaupun tetap akan antri terutama pada saat malam-malam ganjil.


Yang perlu diperhatikan di sini adalah keamanan sendal / sepatu. Sudah ada tempat penitipan yang dapat dimanfaatkan. Kalaupun tidak hendak menitipkan karena mungkin repot saat ingin keluar masuk masjid untuk beberapa keperluan, kita dapat menyimpan sendal/sepatu kita dalam kantong plastik yang bersih, untuk kemudian kita masukkan ke dalam tas, dan bawa ke dalam. Termasuk penting juga untuk menjaga barang-barang bawaan lainnya (lihat Tips dan Trik saat Melaksanakan I'tikaf pada Bagian 1 dari artikel ini)


Foto:
- dining.grivy.com/h/i/101540109-masjid-di-jakarta-dengan-tajil-terenak
- blog.republika.co.id/2013/07/21/763/

2. Masjid Baitul Ihsan (Bank Indonesia)


Masjid ini terletak di dalam komplek perkantoran Bank Indonesia, Jl. MH. Thamrin No. 2, Jakarta.


Kalau kami tidak salah, pintu masuk masjid ini bisa juga via Jl. Budi Kemuliaan di sisi utara, ataupun via Jl. Kebon Sirih di sisi selatan.



Foto :
- newsjid.com/masjid-bi-penyejuk-dahaga-spiritual-bankir-indonesia/
- www.masjid.asia/2013/06/masjid-baitul-ihsan-di-komplek-bank.html
- https://2dheart.wordpress.com/2010/05/28/masjid-baitul-ihsan-bi-di-jakarta/

3. Masjid Baitul Hikmah (Elnusa)



Masjid ini berada di dalam komplek perkantoran PT. Elnusa, Tbk., dengan alamat di Jl. Tb. Simatupang Kav. 1B, Cilandak, Jakarta Selatan.


Berikut pamflet kegiatan Ramadhan Masjid Baitul Hikmah, termasuk untuk kegiatan I'tikaf


Info lengkap :

www.baitul-hikmah.com/itikaf-1436-baitul-hikmah-7547/

Foto:
- cintakehidupan.com/?p=8294. Islamic Center, Tanjung Priok
- www.baitul-hikmah.com/muallaf-masuk-islam-di-baitul-hikmah-elnusa-1053/

4. Islamic Center, Tanjung Priok, Jakarta Utara



Islamic Center yang dulunya lokasi lokalisasi prostitusi ini juga digunakan untuk acara I'tikaf  Bersama. Lokasinya berada di Jl. Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Jakarta Utara.


Foto:
- simbi.kemenag.go.id/simas/index.php/profil/masjid/3912/

5. Masjid Agung Al Azhar



Masjid ini terletak di Jl. Sisingamaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain itu, Masjid ini juga bisa dijangkau dari arah Jl. Pattimura / Jl. Raden Patah.


Foto :
- islaminindonesia.com/2014/01/17/masjid-al-azhar-holds-the-islamic-political-proselytizing/
- jadiberita.com/59744/5-wisata-religi-bernuansa-islami-di-jakarta.html

6. Masjid Agung Sunda Kelapa



Alamatnya : Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10310


Foto :
- simbi.kemenag.go.id/simas/index.php/profil/masjid/23/

7. Masjid Raya Pondok Indah



Masjid ini terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda No. 1, Pondok Indah, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12240.


Kelebihannya, Toilet dan tempat wudhu banyak dan bersih. Jajanan dan warung makan juga banyak di area parkir mobil. Imam-imamnya pun para penghafal Al Qur'an.

Tapi sayang, untuk beri'tikaf bersama anak-anak, masjid ini kurang pas, karena saking banyaknya jama'ah, area bawah yang sudah dipakai menjadi tempat istirahat, harus dirapikan saat qiyamullail

Foto:
- https://2dheart.wordpress.com/2010/01/02/masjid-raya-pondok-indah/

8. Masjid Al Amin (Komp. DPR Kalibata)



Masjid Al Amin ini terletak di dalam Komplek DPR-RI Kalibata, Jakarta Selatan.


Walaupun berada di dalam Komp. DPR, namun akses untuk menuju ke Masjid ini tidaklah sulit.

Kelebihannya, selain bersih, rapi, dan sejuk, masjid ini tidak terlalu ramai, jadi sangat pas untuk ber-I'tikaf bersama keluarga.

Ditambah lagi, saat sahur maupun berbuka, disediakan makan besar, yang kesemuanya, Gratis....

Foto:
- www.demokrat.or.id/?p=13375
- https://foursquare.com/v/masjid-alamin/4e5e2918b0fb27e2bd350a32

9. Masjid Al Hakim (Graha Sucofindo)





Masjid ini berada di dalam Komplek Perkantoran Graha Sucofindo yang terletak di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan.


Sebagai tambahan, berikut beberapa link masjid-masjid yang menyelenggarakan Gema I'tikaf 1436 H ataupun I'tikaf Bersama 1436 H. Silahkan dikunjungi :

1. Masjid Al Hidayah, Trias, Cibitung-Bekasi, Jawa Barat

http://m.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2015/06/27/37771/ikutilah-itikaf-romadhon-1436-h-tema-menapaki-jejak-10-sahabat-yang-masuk-syurga/

2. Masjid Salman ITB, Bandung

salmanitb.com/2015/07/07/itikaf-masjid-salman-itb-ramadhan-1436-h/

3. Masjid Al Bakrie, Komplek Apartemen Taman Rasuna Jl. HR. Rasuna Said Jakarta Selatan

www.masjidalbakrie.com/?p=342

4. Masjid Muadz bin Jabal, Kotagede, Yogyakarta

kajianjogja.blogspot.com/2015/07/i-tahfizh-21-28-ramadhan-1436-h.html

5. Masjid Al Muhajirin, Jl. Nusantara, Depok

www.ragam-info.com/2015/07/itikaf-asyrul-awakhir-ramadhan-1436-h.html

6. Masjid Agung Daarussalaam, Purbalingga

almanshuroh.net/itikaf-dan-kajian-ilmiah-10-hari-akhir-romadhon-1436-h/

7.  Masjid Al Barokah, Perum Permata Bekasi 2, Durenjaya, Bekasi Timur

pkskotabekasi.org/read/2015/07/05/ikutilah-itikaf-ramadan-1436-h-masjid-al-barokah/

8. Masjid Dian Al-Mahri (Masjid Kubah Emas), Jl. Raya Meruyung, Cinere, Depok

artikel.masjidku.id/kegiatan-item.php?id=153

9. Masjid-masjid lainnya

- islamedia.id/inilah-daftar-masjid-yang-menggelar-itikaf-10-hari-ramadhan/

- www.masjid.asia/2015_06_01_archive.html

Demikian pembahasan I'tikaf Di Mana? pada Ramadhan 1436 H ini. Semoga kita dapat meraih Lailatul Qadr, semoga kita dapat menjadi pemenang Ramadhan, dan semoga kita dapat meraih derajat 'muttaqien', Amiin..., insyaALLAH.

Thursday, July 2, 2015

I'tikaf Di Mana? - Bagian 1 : Ringkasan Seputar I'tikaf beserta Tips & Trik Melaksanakan I'tikaf


Assalamu’alaikum warahmatuLLAHI wabarakatuh

Sahabat mushalli, alhamduliLLAH saat ini kita berada di bulan Ramadhan. Semoga ALLAH SWT menerima segala amal ibadah kita di bulan ini dan di bulan-bulan lainnya. Seperti kita ketahui bersama, bulan ini memiliki banyak sekali keutamaan-keutamaan, dan pembahasan tentang keutamaan bulan Ramadhan beserta keutamaan ibadah-ibadah di dalamnya sudah banyak dibahas namun tetap saja tidak ada habis-habisnya.


Pada edisi kali ini, karena sekitar  4 atau 5 hari lagi kita akan memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, kami akan coba menyajikan tentang keutamaan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, yang salah satunya adalah I'tikaf.

Kami akan coba membagi artikel tentang I'tikaf ini menjadi 2 bagian. Bagian pertama, yaitu artikel yang sedang sahabat mushalli baca ini, akan berisi tentang tulisan ringkas seputar I'tikaf serta tips dan trik dalam melaksanakan I'tikaf. Kami tidak akan jauh ke dalam membahas fiqh I'tikaf, karena itu bukanlah ranah keahlian kami.


Pada bagian kedua, kami akan coba menyajikan beberapa tempat-tempat (masjid) mana saja yang menyelenggarakan I'tikaf bersama. Kalau biasanya kita membahas Shalat Di Mana?, sejenak kita akan bahas I'tikaf Di Mana? nantinya.


Berikut Bagian 1 :


Ibadah di bulan Ramadhan bisa diibaratkan dengan lomba lari jarak menengah dan panjang (marathon). Strategi umum dalam lomba lari jarak menengah dan jarak panjang agak berbeda dengan lomba lari jarak pendek. Dalam jarak pendek, pelari harus langsung menggeber kecepatannya sejak awal(start) hingga finis. Tapi dalam jarak menengah dan panjang, kata kuncinya adalah stabil. Saat start setidaknya tidak tertinggal dari pelari lainnya. Daya tahan tubuh sangat penting di sini.




Ketika memasuki pertengahan jarak, pelari calon juara bersama beberapa peserta lainnya sedikit demi sedikit mulai menyeruak ke depan meninggalkan rombongan besar di belakang. Dan yang lebih penting lagi, saat memasuki akhir pertandingan mulai meningkatkan kecepatannya sampai ke tingkat sprint pada beberapa ratus meter terakhir. Terkadang, sprint pada beberapa ratus meter terakhir itulah yang menentukan siapa pemenangnya.


Nah, sedikit banyak strategi kita dalam bulan Ramadhan mirip seperti itu.  Jangan sampai kita ngebut di awal tapi keteteran di pertengahan, apalagi sampai loyo di akhir. Menjalani awal puasa yang terpenting adalah kita melakukan ibadah puasa maupun ibadah lainnya dengan stabil. Jalankan semua ibadah dan amal sholeh dengan istiqomah. Semakin mendekati akhir Ramadhan, semakin kita tingkatkan akselerasi ibadah kita. Dan saat Ramadhan, sprint dilakukan pada 10 hari terakhir.


Memangnya, ada apa di 10 hari terakhir bulan Ramadhan?


Dari 'Aisyah RadhiyaLLAHU 'anha beliau berkata bahwa RasuluLLAH ShallaLLAHU 'alaihi wasallam ber-I'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau SAW bersabda : "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. Bukhari (4/225) dan Muslim (1169))


Meneladani RasuluLLAH SAW, akan sangat baik sekali kalau kita juga dapat menyempatkan untuk Ihyau ‘Asyrul Awakhir Ramadhan (Menghidupkan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan).


Memangnya, apa sih I’tikaf itu?


Kata I'tikaf berasal dari 'akafa alaihi', artinya senantiasa atau berkemauan kuat untuk menetapi sesuatu atau setia kepada sesuatu.


Secara harfiah kata I'tikaf berarti tinggal di suatu tempat, sedangkan dalam pengertian syar'iyah kata I'tikaf berarti tinggal di masjid untuk beberapa waktu, ter-istimewa sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.


OK, terus apa saja yang kita lakukan saat I’tikaf ?


Pada saat I’tikaf kita dianjurkan untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada ALLAH SWT, dengan memperbanyak ibadah, di antaranya :

1. Shalat (Shalat Wajib berjama'ah, Shalat Tarawih, dan Shalat Sunnah lainnya)
2. Dzikir
3. Membaca Al Qur’an, termasuk di dalamnya Belajar Membaca dan Belajar Memahami Isi Al Qur’an
4. Berdo’a

Tapi kalau kita masih harus masuk kerja, bagaimana cara I’tikaf-nya?


Imam Hanafi berpendapat bahwa durasi minimal I’tikaf adalah sa’ah (sesaat, sebentar, atau sejenak).  Sedangkan Imam Syafi’i tidak memberikan batasan durasi minimal untuk ber-I’tikaf.  Asalkan seseorang telah berada di dalam masjid maka sudah terhitung I’tikaf.


Nah bagi kita yang bekerja, dan ingin tetap masuk kerja keesokan harinya, bisa disiasati dengan sesampainya di rumah setelah pulang kantor, kita berangkat ke masjid tujuan kita sebelum ataupun sesudah berbuka, baik sendiri maupun bersama keluarga untuk ber-I’tikaf.  I’tikaf bisa kita lakukan sampai selesai shalat Tarawih kemudian pulang, atau bisa juga I’tikaf sampai saatnya sahur atau setelah shalat shubuh lalu pulang, untuk kemudian berangkat kembali ke kantor, dan begitu seterusnya. Pada hari libur atau setelah memasuki masa cuti bersama atau apabila berkeinginan mengambil cuti lebih awal, kita bisa full berada di masjid untuk ber-I’tikaf.


Lalu, di mana saja kita bisa ber-I’tikaf? 


Pada dasarnya I’tikaf bisa dilaksanakan di seluruh masjid, besar atau kecil, dekat ataupun jauh.


Hanya saja, di beberapa masjid besar kerap diselenggarakan beberapa acara pada waktu-waktu tersebut, biasanya bertajuk Gema I’tikaf atau I'tikaf Bersama, tujuannya untuk lebih menyemarakkan I’tikaf, sehingga dengan berkumpul dengan saudara-saudara seiman akan menambah semangat kita dalam ber-taqarrub ilaLLAH.


Masjid-masjid yang umum digunakan sebagai tempat I'tikaf bersama akan kami bahas pada Bagian ke-2 dari artikel ini, insyaALLAH.


Beberapa acara yang biasanya diselenggarakan di masjid-masjid besar tersebut pada saat I’tikaf adalah :

1. Buka Bersama (Ta’jil dan banyak juga yang menyediakan makan besar, baik berbayar maupun gratis)
2. Shalat Tarawih Berjama’ah
3. Kajian Ba’da Tarawih
4. Qiyamullail & Muhasabah (Biasanya Imam-imamnya penghafal Al Qur’an)
5. Sahur Bersama (beberapa masjid menyediakan sahur untuk jama’ah, baik berbayar maupun gratis)
6. Tasmi' Al Qur’an (Mendengarkan bacaan Al Qur’an oleh para penghafal Al Qur’an, biasanya ba’da Shubuh, 1 hari 1 juz)
7. Kajian Dhuha
8. Kajian Ba’da Dzuhur

Tips dan Trik dalam Melaksanakan I'tikaf


Bagi sahabat yang berniat I’tikaf berikut beberapa tips dan trik dalam mengikuti I’tikaf :


1. Mempelajari fiqh I'tikaf dari kitab-kitab fiqh maupun hadits. Dapat juga bertanya kepada ustadz-ustadz kita. Tujuannya agar kita lebih memahami arti I'tikaf dan menjalankannya sesuai yang diajarkan oleh RasuluLLAH SAW.


2. Bagi yang membawa kendaraan, jangan lupa untuk memasang kunci ganda pada kendaraan


3. Jangan terlalu direpotkan dengan membawa makanan untuk buka maupun sahur.  DKM / panitia biasanya menyediakan ta’jil, bahkan di beberapa masjid menyediakan makan besar (ada yang berbayar, tapi ada juga yang gratis).  Begitu juga untuk sahur.  Atau biasanya di lingkungan masjid pun banyak yang menjual menu berbuka dan sahur yang bervariasi


4. Apabila memungkinkan, datanglah ber-Itikaf tanpa membawa anak-anak yang masih kecil, karena dikhawatirkan akan mengurangi konsentrasi ibadah kita.  Tapi bila harus mengajak anak-anak karena ingin mengajarkan I'tikaf kepada mereka atau karena sebab lainnya, kondisikan mereka sejak dari rumah bahwa ber-Itikaf adalah untuk beribadah dan bukannya untuk bermain.  Siasati dengan membawakan mereka buku-buku bacaan dan buatkan jadwal kegiatan untuk mereka (kapan waktu mereka untuk tilawah, belajar mengaji, muroja'ah, tidur, acara bebas, dll.)


5. Bawa Tikar / Bed Cover / Karpet secukupnya demi kenyamanan anda dan keluarga, terutama anak-anak.  Antisipasi anak yang masih suka mengompol dengan memakaikan diapers, agar masjid dan diri kita terjaga dari najis.


Kalau sahabat mushalli tidak menginap pada malam sebelumnya (datang setelah maghrib), pada malam-malam ganjil diusahakan untuk datang lebih awal (kalau bisa sebelum Maghrib), karena masjid akan lebih ramai oleh jama’ah dibanding malam-malam genap

6. Jangan membawa gadget yang tidak terlalu diperlukan saat I’tikaf, seperti Laptop / Tablet, juga jangan membawa uang berlebihan, dan jangan memakai perhiasan yang berlebihan, selain dikhawatirkan dapat mengganggu konsentrasi ibadah kita, juga karena masih ada juga orang-orang yang memiliki niat tidak baik walaupun di lingkungan masjid.  Beberapa kali pernah diumumkan jama’ah yang kehilangan barang-barang tersebut


7. Bawa pakaian bersih (pakaian ganti) secukupnya, juga jangan lupa membawa peralatan mandi


8. Selalu jaga barang-barang bawaan.  Bila harus mengambil wudhu atau ke toilet sebaiknya bergantian dengan anggota keluarga kita yang lain


9. Usahakan anak-anak selalu dalam pengawasan


Sebagai penutup bagian pertama ini, kami sampaikan, selain persamaan, ada juga perbedaan yang signifikan antara filosofi lomba lari dan Ramadhan yang kita singgung di awal tadi. Dalam lomba lari, hanya ada 1 pemenang. Lainnya menjadi juara 2, 3, dan seterusnya, bahkan ada yang hanya jadi penggembira. Ramadhan dapat melahirkan banyak pemenang, tinggal siapa yang mau berjuang dalam kesabaran untuk meraih kemenangan tersebut.




Semoga kita semua lahir menjadi pemenang Ramadhan...


Demikian, semoga bermanfaat

waLLAHU a’lam


Sumber foto :
- jsop.net/2014/11/20/marathon-primitif/
- www.fastcompany.com/3021459/how-to-be-a-success-at-everything/insights-from-marathon-training-for-creating-great-perform

Monday, June 22, 2015

Masjid Baitul 'Ulum, Universitas Terbuka, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Tangsel

Pada saat hari kerja, sekitaran pukul 17.00 sampai dengan pukul 20.00 WIB, tidak jarang perempatan Gaplek macet. Dan tidak jarang pula buntut kemacetan sampai ke depan kampus Universitas Terbuka (UT), atau bahkan sampai bagian akhir Bandara Pondok Cabe.

Perempatan Gaplek

Sahabat mushalli mungkin banyak yang tinggalnya di daerah Pamulang, Reni Jaya, Bojongsari, Sawangan, ataupun Parung, yang kalau kondisi lalu lintas lancar, maka 10-15 menit lagi bisa sampai ke rumah. Dan ketika posisi terkena macet di kisaran UT ataupun Bandara Pondok Cabe kemudian mendapati adzan Maghrib ataupun Isya menjadi ragu untuk berhenti karena merasa tanggung.

Pada jam kerja atau hari libur, perempatan Gaplek ini biasanya macet panjang

Ingin berhenti shalat, tapi sebentar lagi sampai rumah. Ingin segera sampai rumah, tapi bisa-bisa tidak kebagian shalat berjama'ah di masjid. Apalagi bagi sahabat yang naik angkot, bisa jadi merasa repot dan sayang kalau harus mengeluarkan ongkos dobel.

Kalau memang tanggung, terus harus bagaimana...?


DR. Attabiq Lutfi, MA., dalam sebuah ceramahnya pernah menyampaikan, yang salah satu kutipannya kira-kira seperti berikut, "Lebih baik kita memaksa diri kita dan keluarga kita ataupun orang lain untuk beribadah, daripada dengan sukarela meninggalkan ibadah. Lebih baik masuk surga dengan terpaksa, daripada masuk neraka dengan sukarela".


Walaupun sudah hampir sampai rumah, kita tidak tahu apakah kita akan sampai rumah dengan selamat. Jadi, ketika mendengar adzan atau ketika tahu bahwa saat itu sudah masuk waktu shalat, maka menepilah, tunaikan perintah ALLAH, dirikanlah shalat.




Masjid Baitul 'Ulum yang kita bahas kali ini, terletak di bagian depan sebelah kiri (sayap kanan) Universitas Terbuka Pondok Cabe. Posisinya sangat strategis dan situasinya nyaman. Kita bahkan tidak perlu melewati pos penjagaan untuk sampai di parkiran masjid ini. Cukup melipir ke kiri begitu masuk halaman UT sebelum pos satpam, kita akan menemui parkiran yang sangat luas di depan masjid. Biasanya, parkiran tersebut akan dijaga oleh salah seorang satpam UT yang tidak meminta bayaran parkir, walaupun juga tidak menolak apabila kita memberi uang jasa parkir.



Untuk lokasi, bagi sahabat mushalli yang setiap harinya lewat Jalan Cabe Raya (Pondok Cabe) tentunya mengetahui atau bahkan sudah familiar dengan kampus UT ini. Bagi sahabat yang mungkin belum hafal daerah Pondok Cabe, masjid atau kampus UT ini tertelak tidak jauh (sekitar 100 meter) setelah Bandara Pondok Cabe menuju ke arah Pamulang, Sawangan, ataupun Parung (perempatan Gaplek). Adanya di sebelah kanan jalan. Adapun Jalan Cabe Raya ini tanpa separator tengah jalan permanen (bahkan separator garis pun tidak jelas.. :-)), sehingga memudahkan sahabat sekalian untuk menyeberangkan kendaraannya. Di Google Maps, kita bisa mencarinya dengan keyword 'Masjid UT'.




Dari parkiran, masuk ke area masjid, kita akan disambut nuansa hijau nan asri khas kampus-kampus negeri. Apabila sesampainya di masjid, ternyata belum masuk waktu shalat, kita dapat beristirahat dengan nyaman di selasar masjid yang luas dan bersih.



Untuk tempat wudhu utama dan toilet ada di sayap kiri masjid. Tempat wudhu dan toilet laki-laki dan wanita terpisah total, walaupun masih satu atap bangunan. Kebersihan keduanya juga sangat terjaga.



Cermin yang terpasang di sepanjang tempat wudhu utama memudahkan kita untuk merapikan diri sebelum masuk masjid. Kalau menghadap bos saja kita selalu rapi, apalagi ketika menghadap ALLAH... tentunya harus lebih rapi bukan? Selain tempat wudhu utama, ada beberapa titik tempat wudhu di sudut belakang kanan masjid, bagi sahabat yang ingin langsung berwudhu tanpa keperluan ke toilet, terutama bagi jama'ah yang datang dari arah dalam kampus UT.


Tempat wudhu alternatif di sisi kanan belakang masjid

Area shalat sangat bagus, luas, rapi, terang, dan... brrr... sejuk berkat 9 unit AC yang selalu dinyalakan saat waktu shalat tiba, walaupun tidak seluruhnya.




Area shalat wanita berada di bagian belakang dan dipisahkan dengan sekat semi permanen. Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dari pengurus Masjid Baitul 'Ulum ini yaitu pemasangan sekat area shalat wanita ini yang kurang begitu rapi, kontras dengan kondisi masjid secara keseluruhan yang bagus dan rapi.


Selesai shalat Maghrib ataupun Isya, biasanya masih ada satu atau beberapa warung di foodcourt tepi parkiran yang masih buka. Kita dapat sejenak beristirahat sambil jajan walaupun harganya agak sedikit lebih mahal dari makanan sejenis di sekitarnya.

Satu pemandangan yang akan kita temui kalau kita beruntung, yaitu bertemu dengan seorang bapak tua yang buta kedua matanya dan selalu setia menunggu waktu adzan tiba di selasar depan masjid ini. Kenapa beruntung? Karena kita akan mendapatkan pelajaran berharga dari beliau. Kalau beliau yang buta kedua matanya saja tidak mengeluh dan tetap istiqomah dalam beribadah, kenapa kita yang lebih baik kondisinya ini kok masih saja suka menunda-nunda shalat.


Sekian dulu Shalat Dimana? kali ini. Semoga memberikan manfaat bagi kita semua.


Sumber beberapa foto :
- Google Maps dan Google Street View
- www.suaranetizen.com/2015/04/sujud-sahwi-solusi-ragu-ragu-saat-sholat.html
- mazmuiz.blogspot.com/2015/03/bingung-mau-usaha-apa-5-tips.html
- kabartangsel.com/2012/12/tertipu-tujuh-pemuda-asal-lebak-ini-tidak-jadi-wisuda-di-ut-pondok-cabe/universitas-terbuka-ut-pondok-cabe-pamulang-tangsel/